
Bukan dari Santri, MI Alam Islamic Center Ponorogo Gelar Apel Berbeda
"Tidak hanya sekedar instruksi, tapi juga memberikan contoh yang nyata." Ungkapan tersebut disampaikan oleh Endro Basuki S.Pd., Kepala Sekolah MI Alam Islamic Center (MIAIC) Ponorogo pada sambutannya dalam Apel Pagi di Lapangan MIAIC Ponorogo, Senin (14/11/22)
Kegiatan Apel Pagi setiap Senin yang diikuti oleh seluruh warga MIAIC ini berbeda dengan Apel Pagi biasanya. Jika biasanya santri yang menjadi petugas apel, kali ini tugas-tugas tersebut dilakukan oleh Ustadz-Istadzah. Mulai dari Pemimpin Kompi, MC, Pemimpin Apel, Pengibar Bendera, Pembaca Do'a, bahkan Pembawa Teks Pancasila.
Deretan nama terpilih yang bertugas sudah mengikuti 2 kali latihan bersama untuk memberikan penampilan terbaik pada apel kali ini. Diantaranya Septian Anugrah Praditama, Moh. Taufiiqul Fatakhi, Eka Putri Ayu Faradita, Dwi Julianitasari, Tri Setyoningsih, Mohamad Ari Ifansyah, Maryanto, Sumarno, Muhammad Nailul Mu'tashim, Muhammad Iqbal Haidar Hanif, Arfandi Imam Ahmad, dan Adit Setiawan.
Suasana Apel Pagi MI Alam Islamic Center Ponorogo, Senin (14/11/23). Bukan dari Santri, MI Alam Islamic Center Ponorogo Gelar Apel Berbeda.
Endro juga menegaskan agar seluruh santri memperhatikan bagaimana cara menjadi petugas yang baik, bagaimana sikap siap pemimpin apel, dan bagaimana cara mengibarkan bendera. Ia berharap pada apel selanjutnya yang ditugaskan kepada santri dapat berjalan dengan baik.
"Ustadz-Ustadzah sudah mencontohkan, nanti, Senin depan tugas kalian yang menjadi petugas, harus siap, ya" ujarnya.
Koordinator Bidang Kedisiplinan MIAIC, Muhammad Nailul Mu'tashim mengatakan tujuan diadakannya apel oleh Ustadz-Ustadzah adalah agar dapat memberikan contoh pada santri sehingga bisa menjadi petugas apel yang baik. "Ustadz-Ustadzah langsung memberikan contoh, maka kalian harus mengikuti, harus serius ketika bertugas" ujarnya pada akhir acara apel.
Fatimah Az-Zahra, salah satu santri Kelas 5 mengaku sangat antusias mengikuti apel kali ini karena bisa melihat Ustadz-Ustadzahnya menjadi petugas apel. Ia juga tidak tidak sabar untuk segera mendapat jadwal menjadi petugas apel sehingga bisa mencontoh yang dilakukan Ustadz-Ustadzah. "Iya senang, lucu, karena bisa lihat Ustadz-Ustadzah jadi petugas, jadi pengen cepet jadwalnya Kelas 5 terus nanti aku petugas pengibar bendera," kata Fafa sapaan akrabnya.